Hari itu, udara terasa berat bagi Reza. Ia duduk di ruang kerjanya di kantor, tapi pikirannya melayang ke banyak arah. Nadya semakin tak sabar, sementara Arini semakin aneh dengan ketenangan yang mencurigakan. Ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Nadya muncul. Nadya: “Aku capek sembunyi. Malam ini aku mau datang ke rumahmu. Aku pengen bicara langsung sama Arini.” Reza langsung pucat. Tangannya gemetar saat mengetik balasan. Reza: “Jangan gila, Nad! Jangan datang. Kalau Arini tahu, habis kita!” Nadya: “Kalau kamu nggak bisa jujur, biar aku yang bicara.” Reza memukul meja dengan keras. “Sialan!” desisnya. Arini Membaca Gelagat Di rumah, Arini sedang menata vas bunga di meja ruang tamu. Ia menoleh ke arah ponsel Reza yang diletakkan sembarangan di sofa. Layar ponsel itu berkedip, men

