Hari itu, suasana rumah Arini terasa berbeda. Sejak pagi, hawa aneh menyelimuti udara. Reza pulang lebih awal dari kantor, alasan yang ia berikan hanyalah "ada rapat dibatalkan". Namun, Arini bisa membaca jelas dari wajahnya bahwa ada sesuatu yang ia sembunyikan. Sejak Nadya mengancam lewat pesan, Reza tak bisa tenang. Ia selalu mengecek ponselnya, takut jika Nadya benar-benar nekat mendatangi rumah. Arini, sebaliknya, tampak tenang. Ia menyibukkan diri di dapur, memasak sup ayam kesukaan Reza. Senyum tipis tak pernah hilang dari wajahnya, meski hatinya terus menebak-nebak: Hari ini atau besok… dia akan jatuh juga. Nadya yang Tak Terkendali Di apartemennya, Nadya duduk di depan cermin. Matanya sembab, bibirnya kering. Ia meraih lipstik merah terang, mengoleskannya tebal-tebal. “Kalau

