BAB 120 - Mulai Frustrasi

1211 Kata

Waktu berlalu sejak masalah itu tuntas, kehidupan rumah tangga Afkar benar-benar membaik. Sore itu, matahari mengintip malu-malu dari celah jendela kamar mereka. Aroma vanila dari lilin aroma terapi yang dinyalakan Iqlima menyatu dengan kehangatan dalam ruangan. Tidak ada percakapan serius, tidak ada luka yang dibuka kembali. Hanya ada Afkar dan Iqlima, duduk berdampingan di lantai, menyusun kembali album kenangan mereka dari awal pernikahan. Afkar sesekali tersenyum melihat foto-foto lama mereka, matanya lembut menatap Iqlima yang tengah tertawa kecil saat melihat potret mereka di masa awal menikah. “Aku kelihatan gendut di sini,” gumam Iqlima sambil menunjuk salah satu foto. Afkar menggeleng, membantah keluhan Iqlima segera. “Tapi kamu selalu terlihat cantik di mata Mas, Iqlima." "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN