Kilatan cahaya pagi menyelinap melalui celah tirai kamar, membentuk garis-garis tipis yang menyentuh wajah Afkar. Matanya terbuka perlahan, kelopak yang berat seperti baru saja ditarik dari tidur panjang yang tidak pernah dia minta. Detak jantungnya terasa kacau, dan kepala berdenyut hebat. Rasa asing langsung menyerbu kesadarannya. Bau seprai hotel dan dingin AC yang bukan dari kamarnya sendiri. Dan tubuhnya, telanjang di balik selimut tebal. Pria itu sontak bangkit, tubuhnya membeku begitu menyadari keadaan dirinya. Selimut segera ditarik menutupi bagian bawah tubuh. Nafasnya memburu, panik. Lalu matanya melirik ke sisi kanan ranjang. Ada seseorang, seorang wanita wanita tentu saja dan kini tengah berbaring memunggunginya. Tubuhnya terbungkus selimut serupa, rambut panjang terurai b