BAB 71 - Bukan Taman Biasa

1570 Kata

Iqlima cukup bingung sebenarnya, dia dilema khawatir Afkar sudah telanjur marah hingga tak bersedia menemui abinya. Bahkan, saking khawatirnya Iqlima tak membahas masalah itu sama sekali sepanjang hari. Dia lebih memilih melakukan hal lain saja demi menunggu waktu yang tepat untuk bicara. Apalagi, seharian ini Afkar benar-benar memilih beristirahat seperti yang dia katakan. Kemungkinan besar memang lelah dan tubuhnya serasa akan remuk akibat serangan Habil. Dan, seharian itu pula Iqlima menjadi perawat dadakan yang memanjakannya persis pasien sakit parah. Seolah membalas kebaikan Afkar sewaktu dirinya sakit, hari ini pria itu bahkan tidak bersedia makan sendiri dan harus disuapi. Menyebalkan bukan? Ya, sangat menyebalkan tapi mau tidak mau Iqlima harus bersedia demi mengikis jarak d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN