Suasana yang semula hanya dipenuhi suara percakapan dua orang mendadak berubah tegang saat sebuah suara berat tiba-tiba menyela dari belakang mereka. Ya, suara Afkar yang kini membuat Iqlima tersentak, seketika tubuhnya menegang, begitu juga dengan Abi Sean yang langsung mengalihkan pandangan ke sumber suara. Tanpa menutup-nutupi keberadaannya, saat ini sosok pria tinggi tegap melangkah masuk dengan tenang, seolah kehadirannya memang sudah diduga. Afkar berdiri dengan tatapan tajam dan auranya begitu menekan. Iqlima nyaris tidak bisa bernapas. "Ya, Tuhan ... sejak kapan dia ada di sini?" Abi Sean pun sama terkejutnya, tetapi sebagai pria yang lebih tua dan memiliki wibawa tinggi, dia tetap berusaha mempertahankan ketenangannya. Dengan nada tegas, dia bertanya, "Sejak kapan kau ada di s