BAB 101 - Titik Temu ~

1310 Kata

Suara itu meluncur begitu saja dari bibir Iqlima, menggambarkan betapa sulitnya dia mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Bebas? Setelah tiga bulan terkurung dalam ketidakpastian, setelah segala ketakutan yang dia rasakan selama ini, Afkar benar-benar bebas? Habil mengangguk mantap, memastikan bahwa Iqlima mendengar dengan jelas setiap kata yang akan dia ucapkan. "Iya, bebas." "Ta-tapi bagaimana bisa? Bukankah yang dia lakukan sangat berat, Habil?" "Bisa, Iqlima ... Afkar divonis bebas karena tindakannya dianggap sebagai pembelaan diri dalam keadaan terdesak," ujar Habil tegas. "Dalam hukum pidana, ada yang disebut sebagai noodweer, yaitu keadaan di mana seseorang melakukan perlawanan karena terpaksa untuk melindungi diri sendiri atau orang lain dari serangan yang melawan hukum."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN