Waktu berlalu begitu cepat, rasanya baru saja Afkar memejamkan mata pasca mendengar pengakuan Iqlima yang percaya akan cintanya. Dan, saat ini dia berhadapan dengan sang mertua. Sesuai janji, kurang lebih pukul sepuluh pagi, Abi Sean benar-benar datang sendirian. Tanpa Habil, tanpa Rayyanza ataupun antek-anteknya. Tak disangka bahwa pria paruh baya itu akan merendahkan hati dan bersedia untuk mendatangi kediaman sang menantu. Dia juga tidak datang dengan amarah, apalagi merasa sebal karena Afkar yang mungkin terkesan tidak sopan sebenarnya. Sebaliknya, Afkar yang sejak tadi sudah menunggu kedatangan mertuanya tampak sopan dan tidak terlihat ingin mengajak perang seperti dia bertemu Habil waktu itu. Sedikit basa-basi, Afkar mempersilakan pria itu duduk dan menawarkan ingin minum apa m