“Whoa! Santai, Bos!!” seru sosok yang kini berdiri sambil membawa dua cup kopi kekinian dan ekspresi kaget campur geli, Hiro. Afkar mengerjap. Wajahnya berubah canggung seketika karena sempat salah mengira bahwa pria itu adalah Jingga. Seketika, Hiro mengangkat alis, lalu menutup pintu ebelum kemudian melangkah masuk. "Kau kenapa sebenarnya?" Tak segera menjawab, Afkar hanya menarik napas panjang dan mengusap wajahnya pelan, mencoba menenangkan diri. “Maaf ... kupikir orang lain.” Hiro mendekat dan menyodorkan salah satu kopi di tangannya untuk Afkar. “Ehm sepertinya, makan siangmu hari ini terlalu pedas sampai emosimu naik begini” Masih enggan menjawab, Afkar hanya menatap makanannya yang kini terasa sedikit hambar setelah ledakan emosi tadi. “Aku mengganggu ya?” tanya Hiro, kali in