BAB 68 - Perang (Lagi)

1629 Kata

Tak peduli bagaimana cara Iqlima mempertahankan opininya, di hadapan Afkar nyatanya tetap kalah. Sejujurnya, firasat Iqlima sudah tak begitu baik sejak awal, karena yakin betul bahwa yang dia alami hanya mens-truasi. Dan, sesuai dengan prediksi Setelah pemeriksaan selesai, Iqlima ingin menghilang dari muka bumi. Dokter menatapnya dengan ekspresi tenang, seolah memahami rasa malu yang kini melandanya. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini hanya darah mens-truasi biasa, bukan pendarahan yang berbahaya.” Iqlima hampir menutup wajahnya dengan kedua tangan. "Ya Allah malunya," gumam Iqlima dalam diamnya. Sementara itu, di sebelahnya, Afkar seketika terdiam. Pria itu baru saja menghabiskan beberapa menit terakhir menceritakan dengan detail kepada dokter bagaimana mereka melewati malam p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN