Hiro benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Afkar. Lebih menyebalkan lagi, di saat-saat begini dia justru masih berlagak santai. Begitu mobil Habil dan Rayyanza menghilang dari pandangan, Hiro memerintahkan Afkar untuk bangkit dan bermaksud membawanya ke rumah sakit. "Berdiri, kita harus segera pergi." Afkar mendesah pelan, mencoba mengangkat tubuhnya sendiri, tapi luka di lengannya terlalu menyakitkan. Darah masih mengucur, membuatnya kehilangan banyak tenaga. Hiro menghela napas, lalu tanpa menunggu persetujuan, dia langsung merangkul Afkar dan membantunya berdiri. "Si-al!! Kau benar-benar menyusahkan, tahu?" Hiro menggerutu, tapi tetap menopang tubuh Afkar dengan sigap. Meski kesakitan, Afkar masih sempat menyeringai lemah. "Aku tidak meminta untuk diselamatkan, kau tahu?" J