30

1259 Kata

Bram melangkah ke kamar mandi dengan langkah yang lebih ringan dari sebelumnya. Raut tegang yang sejak tadi menggelayut di wajahnya perlahan terpaksa melunak, setidaknya untuk malam ini. Tangannya yang kekar memutar keran bathub, membiarkan air hangat memenuhi ruang kosong itu dengan gemericik menenangkan. Uap tipis mulai naik, menyebar ke udara, membawa sensasi yang menenteramkan. Ia tak berhenti di sana. Bram meraih sebuah bomb bathtub beraroma lavender—pilihan yang ia simpan khusus untuk istrinya. Dengan hati-hati ia jatuhkan ke dalam air. Seketika, warna lembut berpadu dengan aroma wangi memenuhi kamar mandi. “Semiga ini bisa mengurangi rasa lelahmu, Sayang,” gumamnya pelan, seolah berbicara pada istrinya meski ia sendirian di ruangan itu. Setelah memastikan suhu air pas dan wangin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN