Triiing. Suara panggilan telepon terdengar sangat kencang dan memekakkan telinga. Dua orang yang sedang berpelukan untuk saling menghangatkan diri itu pun sedikit bergerak, karena nyenyaknya tidur mereka terganggu. “Daddy, telponmu tuh,” ucap Bianca sambil berputar membelakangi Nathan. Nathan yang masih terpejam dan menikmati tidurnya, memaksa tangannya untuk mencari benda pipih yang berbunyi itu. Dia segera meletakkan ponselnya di telinga, setelah menggeser tombol hijau di layar tersebut. “Halo,” sapa Nathan dengan suara seraknya khas bangun tidur. “Pak, ditunggu untuk meeting direksi,” ucap Bima di seberang sana. “Meeting? Jam berapa ini?” tanya Nathan berusaha membuat dirinya tersadar. “Jam 10:30, Pak.” “Alihkan setelah makan siang.” “Gak bisa, Pak. Setelah makan siang nanti Ba