“Pak Nathan?” sapa seorang wanita yang melihat Nathan datang ke kliniknya.
“Dokter Sonya?” tanya Nathan balik.
Wanita paruh baya itu mendekati Nathan. “Benar, Pak. Saya Dokter Sonya. Saya sudah mendengar semua tentang Bapak dari Dokter Indra. Mari Pak, silakan masuk.”
Nathan menoleh ke arah Bima, “Pergilah.”
“Baik, Pak,” jawab Bima sambil menganggukkan kepalanya.
Nathan pun mengikuti ke mana psikiater rujukan dari dokter yang menanganinya di Amerika itu membawanya. Mereka masuk ke dalam ruang praktik Sonya yang sangat nyaman dengan furnitur yang tidak terlalu mencolok mata.
“Priska. Ngapain kamu di situ?” Sonya memanggil seorang wanita yang ada di ruang praktiknya.
Wanita bernama Priska itu pun menoleh. Dia melihat ada seorang pria tampan yang masuk bersama mamanya.
Tentu saja seba
