Bab 17. Sunrise

1158 Kata

“Puncak?” Bima kaget dengan tujuan yang diinginkan oleh atasannya. Sejak sore tadi atasannya itu tidak menyinggung soal Puncak sama sekali. Tapi entah mengapa tiba-tiba saja sekarang atasannya ingin pergi ke sana. “Tapi sekarang su –“ “Jalan aja ke sana. Ini belum terlalu malam,” ucap Nathan memotong kalimat asistennya. “Belum terlalu malam apanya. Ini udah jam 10 malam dan ini akhir pekan. Masa iya mau sampe sana pagi. Bisa keok aku,” gerutu Bima dalam hati. “Bukan soal waktu dan jarak, Pak. Tapi besok pagi Bapak ada janji dengan Pak Beni untuk golf bersama, Pak.” Nathan mendengus kesal mendengar apa yang dikatakan asistennya. Memang benar, besok pagi dia harus menemani papanya main golf. Itu juga karena Bianca tidak ada. Nathan terdiam dan membiarkan ke mana pun Bima akan membawan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN