Bab 93. Sebuah Hadiah

1439 Kata

Bianca terdiam melihat nama yang tertulis di sana. Dia sampai beberapa kali membaca nama itu, takut dia salah melihat. Bianca mengangkat pandangannya. “Maaf, barang apa ya yang di kirim?” tanya Bianca ingin tahu. “Keramik, Bu. Kalo mau di lihat juga gak papa,” jawab sopir itu. “Boleh saya lihat?” “Boleh, Bu. Bentar, saya buka dulu.” Sopir yang tadi berbincang dengan Bianca, segera memanggil temannya agar bisa membukakan pintu belakang. Kedua orang itu pun bekerja sama untuk membuka bagasi dan menunjukkan isinya. Bianca melihat ke dalam mobil box itu. Terdapat sebuah peti berukuran besar dan juga satu peti yang ukurannya lebih kecil. “Ini barangnya, Bu. Tapi kami gak bisa buka di sini, takut pecah. Ini ada keterangan barangnya, Bu,” ucap sopir itu sambil menyerahkan kertas keterangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN