“Kanaya.” Mata Restu tampak sangat berbinar saat dia melihat ada Kanaya masuk ke kamarnya. Meski di belakang Kanaya ada Kenzo, tapi bagi Restu wajah pria tampan suami Kanaya itu tidak terlihat. Kanaya datang bersama dengan suaminya. Dia yang duduk di kursi roda, sengaja ingin didorong oleh suaminya, agar dia tidak jauh dari sang suami. Kanaya tidak lagi merasa nyaman berada di dekat Restu. Kanaya sedikit kaget saat dia melihat keadaan Restu. Sepertinya luka yang diderita Restu saat menyelamatkan dirinya itu cukup parah. Tapi Kanaya tidak ingin larut dalam rasa kasihan yang berlebihan agar tidak membuat suaminya marah. “Res, kaki kamu,” ucap Kanaya yang melihat kaki Restu masih di perban dan di gips. “Gak papa kok, Nay. Biasalah. Kamu sendiri gimana? Kamu baik-baik aja kan?” tanya Rest