Di mata Della, Kenan bukan lagi manusia. Dia hama. Parasit hidup yang pernah menggerogoti sahabatnya tanpa ampun. Tak heran kalau Della dongkol setengah mati setiap melihat wajah Kenan, bahkan tanpa pikir panjang, Della langsung turun dari mobil dan mendorong pria itu hingga terhuyung ke belakang. “Hei!” Kenan nyaris kehilangan keseimbangan, namun tak melawan. Dia hanya berdiri mematung, memegangi dadanya, seolah pukulan Della baru saja menjatuhkan separuh jiwanya. “Ngapain lo nongol di sini, hah?!” sembur Della, matanya melotot. “Dell, please. Aku cuma mau minta maaf. Itu aja,” lirih suara Kenan. Berat. Serak. Seperti lelaki yang tak tidur bermalam-malam. Dan mungkin memang benar. “Heh, kutu kupret. Lo sadar gak sih udah nyakitin sahabat gue kayak apa?! Gak inget yang dorong dia sampa