Menghancurkan secara pisikologis

1337 Kata

Ballroom telah kosong. Musik sudah lama berhenti, cahaya lampu juga mulai diredupkan, hanya menyisakan beberapa pelayan yang sibuk beres-beres gelas dan taplak meja. Di sudut ruangan yang sudah sepi, Della terlihat duduk bersama Hans—masih dengan setelan rapi. Menikmati segelas sampanye sambil menunggu Hans bicara. Janji tetaplah janji. Dan Della ingin menagihnya. “Mau diem sampai kapan?” ketus Della membuka obrolan yang tak kunjung dimulai. “Aku... bingung mau mulai dari mana, Bey.” Della mendesah kasar, memutar bola matanya. “Bos lo nyuruh nyuci Monas? Sesusah itu ngomong.” “Gak gitu, Bey.” Hans ikut-ikutan mendengus. Dia bingung harus mulai dari mana. Mana yang bisa dia ceritakan, mana yang sebaiknya tetap jadi rahasia. Tapi melihat Regan dan Alora yang sudah... sejauh itu tadi,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN