"Baiklah, bawa dia masuk," pinta Lukas yang seketika membuat semburat bahagia di wajah Nina.
"Kau serius, kan Bos?"
"Kapan aku pernah bercanda? Cepat kau panggil dia sebelum aku berubah pikiran," tegas Lukas lagi.
Setelah mendengar kisah hidup Alana yang jauh dari kata beruntung, Lukas tak punya pilihan lain, terpaksa memberi kesempatan Alana membuktikan kemampuan di perusahaannya.
Saat melihat untuk kedua kali dan bahkan berinteraksi dengan sosok Alana, beruntung terdapat perbedaan sikap sang kandidat manager marketing dengan mendiang helen. Alana lebih pemalu dan cenderung manut, sedangkan Helen bertipikal riang dan sarkas.
Interview yang berlangsung kurang lebih dari dua puluh menit itu berjalan dengan lancar. Namun, tetap saja. Lukas tak ingin berlama-lama dengan sosok Alana k
