TINNN ! Suara nyaring klakson mobil sedan hitam menggema bersahutan di tengah padatnya jalanan. Kendaraan besi itu dikemudikan oleh Lukas dengan penuh urgensi setelah dirinya mengambil kotak milik sag istri yang nyatanya berisi sebuah test pack dua garis biru menandakan positif kehamilan. Perasaannya sedang kalut parah, ingin segera meminta penjelasan wanita yang masih berstatus istrinya itu. Tidak, lebih tepatnya ingin berlutut di hadapan Liza dan meminta maaf atas perlakuan jahatnya. Terlebih, sang istri sedang mengandung benih cinta mereka. Namun, sayang. Tak ada jawaban dari Liza walaupun beberapa kali ponselnya dihubungi. Pria itu lantas mendengkus kesal beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Alex—asisten Liza yang kebetulan sedang cuti saat itu. "Lex!" "Lukas? Uhm, maaf. Maksu

