“Gimana, Ma? Davina masih panas?” tanya Robby begitu masuk ke dalam rumah dan mendapati ibunya sedang mengambil buah di kulkas. “Tadi sempat turun, tapi kemudian panas lagi.” “Sampai berapa?” “39. Kamu bisa bawa turun enggak, Rob? Biar di kamar bawah aja. Lutut Mama udah tua buat naik turun.” “Sudah diberesin kamarnya?” “Sudah.” Robby naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Davina. “Hai, masih panas?” Robby meletakkan punggung tangannya di kening adiknya. “Agak mual, Kak. Aku curiga dengue.” “Besok kita cek lab. Istirahat di kamar bawah aja ya? Biar Mama Papa bisa pantau kamu tanpa harus naik turun. Lututnya udah tua katanya.” “Iya,” Davina menurut. Ia tak ingin merepotkan kedua orang tuanya. Dengan berada di kamar bawah, setidaknya mereka bisa sering melihatnya agar tak terlalu kha