[Part 2] 50. Tamu Tengah Malam

1035 Kata

Sudah lewat jam sebelas malam ketika akhirnya Nendra bisa lepas dari aktivitasnya rumah sakit. Badannya sudah terasa remuk redam. Di tingkat akhir, mestinya ia memang sudah bisa lebih santai. Tapi nyatanya tidak. Nendra tak ingin menjadi yang semena-mena meminta juniornya untuk menggantikannya. Ia pernah pada posisi junior. Pernah juga diperintah-perintah senior. Ia hanya membayangkan seandainya Davina yang sedang menjadi junior residen, relakah ia belahan jiwanya itu diberi beban kerja berlebihan oleh seniornya? Teringat Davina, Nendra mencoba peruntungannya mencari ojek online. Begitu pesanannya mendapat respon, wajahnya berubah cerah. Ia meminta diturunkan di IGD, hingga sempat membuat tukang ojek itu terheran-heran. “Saya dokter di sini, Pak,” Nendra menunjukkan identitasnya dan mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN