[Part 2] 51. Suasana Pagi

1016 Kata

Davina membuka matanya saat subuh. Dilihatnya Nendra masih terlelap di balik selimut. Ia turun untuk ke kamar mandi sambil mendorong tiang infusnya perlahan agar tak menimbulkan suara hingga membangunkan Nendra. Dibandingkan dirinya, Nendra pasti lebih membutuhkan tidur yang nyenyak setelah hari-hari beratnya di rumah sakit. Sampai Davina selesai dengan hajatnya dan melakukan kewajibannya sebagai muslim, Nendra belum juga terbangun. Laki-laki itu tampak begitu lelah dan mendapatkan istirahatnya dengan cukup baik kali ini. Meski tak tega, Davina memilih membangunkan Nendra untuk melaksanakan kewajibannya. “Kak, Kak Nendra,” panggilnya dari atas ranjang pasien. Nendra menggeliat. Sudah lama ia tak tidur senyaman ini. Begitu teringat ia ada dimana, Nendra menggeragap bangun. Dilihatnya Da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN