Bab 45: Kesal

1134 Kata

“Kita ketemu lagi,” Amara tersenyum pada gadis cantik yang berdiri di hadapan suaminya. “Ayo, Mas,” dia melingkarkan tangannya pada lengan Evan dan membawa suaminya pergi dari hadapan gadis muda cantik yang menatapnya dengan penuh permusuhan. Evan hanya diam mengikuti langkah istrinya. Satu tangannya masih erat mencengkeram ponselnya. “Mas mau makan apa?” tanya Amara setelah mereka mendapatkan tempat duduk. “Terserah,” jawab Evan acuh. “Mie aja ya,” Amara kembali bangkit ke arah konter makanan mie jepang. Setelah membayar dan mendapat nomor antrian, ia membeli minuman di konter yang lain. “Kok gak ngabari aku mau ke sini? Mana bisa sama mahasiswinya lagi. Janjian?” tanya Amara setengah menuduh. “Kamu lagi nuduh aku?” Amara mencebik tak suka. Begitupun Evan memandangnya dengan tatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN