Pekan-pekan ini adalah pekan yang begitu sibuk dan hectic bagi Evan. Dengan beban mengajar yang masih tinggi, ia harus turut serta mempersiapkan seleksi penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan dengan berbasis komputer tes. Terlebih lagi bulan ini bertepatan dengan pelaksanaan ujian tengah semester yang selalu menyisakan pekerjaan koreksian yang tak sedikit. Evan memang terbiasa dengan ritme pekerjaan seperti itu setiap tahunnya. Tapi tidak dengan kondisi memiliki istri yang sedang hamil dan ia harus bolak-balik Yogya Solo setiap harinya. Beberapa hari ini, ia bahkan baru sampai di kamar kost mereka di Solo menjelang jam sembilan malam dengan masih pulang membawa sisa pekerjaan. “Mas, minum vitaminnya,” Amara membuka telapak tangannya memberikan sebutir multivitamin agar diminum Ev