“Kak, Kak Nendra bisa fitting baju kapan?” Nendra memicingkan matanya yang masih terasa mengantuk. Badannya terasa kaku semua. Dua pekan ini ia nyaris tak sempat melalukan apapun selain ke kampus dan belajar. Otaknya memerlukan waktu sekian detik untuk loading memahami maksud pertanyaan Davina melalui aplikasi pesan. Ia akhirnya menelpon gadis itu. “Dav,” panggilnya begitu Davina menjawab teleponnya. “Kak Nendra sudah baca pesanku belum?” “Iya.” “Terus bisa kapan? Hari ini bisa?” "Baju apa?" "Groomsmen." “Oh. Siangan aja ya. Aku harus ngerjain makalah dulu.” “Iya. Kak Nendra ngabari ya.” “Nanti aku ke rumah sakit aja. Kamu praktek hari ini?” “Iya.” Nendra bangkit begitu Davina menutup teleponnya. Ia seperti mendapatkan booster untuk menyelesaikan makalahnya. Ia memesan makanan