Amara sampai ke rumah tepat saat Evan baru masuk rumah bersama mertuanya setelah dari masjid. “Assalamualaikum,” Amara mencium tangan suami dan ayahnya bergantian. “Aku lapar,” ia masuk ke ruang makan dan membuka tudung saji. “Kamu sudah solat?” tanya ayahnya. “Isya belum. Aku mau makan dulu. Bapak sama Mas Evan sudah makan kan?” Amara menuju wastafel untuk mencuci tangannya kemudian mengambil piring. Ibunya muncul tak lama kemudian. “Belum makan?” tanya ibunya. “Makan roti sore tadi.” “Siang?” “Bakso.” Ibunya menyeduh wedang jahe kemudian membawanya ke ruang tengah tempat suami dan menantunya duduk sambil mengobrol, sementara Amara dibiarkan makan sendiri. “Tadi Ara ketemu Mas Nendra,” kata Amara bergabung dengan kedua orang tua dan suaminya setelah selesai makan. “Kamu ke rumah