Bab 98: Proses Hukum

1069 Kata

Amara akhirnya bisa merebahkan tubuhnya di rumah. Meski bukan di kamar miliknya sendiri di atas, tapi kembali ke rumah masa kecilnya selalu menyenangkan buat Amara. Ia bergolek ke kanan dan ke kiri di atas kasur. “Ra, ngapain gulang-guling gitu? Jaitanmu nanti kebuka,” kata Evan yang baru saja mengecek motornya di luar. “Udah kering, Mas. Mas mau kemana?” “Yang di dalem kan belum. Aku ke kampus sebentar.” “Aku mau ke ruang tengah, boleh?” “Nanti aja kalau aku udah di rumah. Nanti kamu bolak-balik sendiri. Kakimu biar kuat dulu.” Amara cemberut. Padahal Nendra sudah bilang dia sudah boleh belajar menapak sedikit demi sedikit, tapi justru Robby yang banyak melarang Amara yang didengarkan suaminya. “Butuh ke kamar mandi enggak, biar aku antar dulu sebelum ke kampus.” “Enggak. Aku bisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN