“Astaghfirullah hal adzim,” seru Evan sambil menutup matanya dengan telapak tangan begitu ia membuka pintu kamar mandi dan mendapati istrinya tengah berdiri di depan cermin dan menampakkan perutnya. Amara menurunkan dasternya menutupi perutnya diiringi tawa lebar. “Lebay ih, Mas Evan. Aku kan pakai short,” Amara menarik sedikit dasternya menunjukkan celana pendeknya yang sampai pertengahan paha. “Emang udah nambah maju ke depan berapa centi?” Evan memeluk Amara dari belakang, dan mengelus perut istrinya. “Belum nih. Doain aku sama dedek bayi sehat ya. Gak bikin repot mas Evan ngidamnya.” “Iya. Sehat-sehat ya istriku,” Evan mengecup pipi istrinya dari belakang membuat Amara merona. Wajah istrinya itu menjadi terlihat lebih cantik karena aura bahagia yang dipancarkannya. Setelah Amara m