Bab 39: Mine

1125 Kata

Amara tersenyum lebar dengan toganya didampingi ayah ibunya. Evan berdiri di sana dengan buket bunga di tangannya tak melihat istrinya yang berjalan ke arahnya. Amara bergegas. “Mas,” panggilnya. “Hei,” Evan tersentak kaget. “Kok sendiri? Bapak Ibu mana?” “Tuh,” Amara menunjuk kedua orang tuanya yang berjalan di belakangnya. “Itu buat aku?” dia menunjuk buket bunga yang dibawa suaminya. “Emang buat siapa lagi,” Evan menyerahkannya dengan canggung. Amara tertawa. Dia sudah menyiapkan dirinya untuk tidak berharap kata-kata manis dari suami kulkasnya itu. Evan membawakannya buket bunga tanpa Amara meminta apalagi memesankannya saja sudah merupakan kemajuan besar. Dia benar-benar bahagia. “Ayo foto di booth, Mas.” Evan paling enggan diajak berfoto, tapi ini adalah moment penting buat i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN