Davina turun begitu melihat Nendra mendekat. Laki-laki itu tersenyum lebar mendapati senyum tulus Davina yang baru turun dari mobil. Dipeluknya erat gadis itu tanpa peduli ia masih berada di kampus. “Kak, kita masih di kampus,” Davina mengingatkan. “Biarin,” Nendra justru semakin mempererat pelukannya. Melingkupi tubuh Davina dalam rengkuhannya. Zayn yang masih berada di dalam mobil hanya tertawa kecil. Ia sempat mengarahkan ponselnya mengabadikan momen tersebut sebelum menjalankan mobilnya meninggalkan kakaknya. “Yah, kan, Kak Nendra sih. Zayn nya pergi. Tas aku masih di mobil.” “Biarin aja. Aku traktir yuk. Aku kangen kamu,” Nendra menggandeng tangan Davina dan membukakan pintu mobil untuknya. “Kangen gimana, perasaan tiap hari ketemu,” kata Davina sambil memasang sat beltnya setel