Irsyad tak menyangka menantunya akan menelponnya di siang bolong. Ia menggeser tombol di ponselnya. “Assalamualaikum,” sapanya. “Waalaikumussalam, Papa. Apa kabar?” “Baik. Kamu gimana? Evan? Kai?” Irsyad dapat merasakan jantungnya berdetak lebih kencang saat menyebut nama anak dan cucunya. “Alhamdulillah baik semua. Kai agak anget tadi karena habis imunisasi. Tadi sempat rewel, tapi ini sudah nyenyak lagi boboknya.” “Evan dulu juga suka anget badannya kalau habis imunisasi,” cerita Irsyad. “Dia sudah terlihat pintar sejak bayi.” “Semoga Kai bisa sepintar ayahnya,” ucap Amara penuh harap. Evan mengerutkan kening menyimak percakapan istri dan ayahnya. “Kapan-kapan Papa video call Kai boleh, Ra?” tanya Irsyad hati-hati. Ia tahu anaknya pasti ada di dekat menantunya menyimak percakapa