Setelah suaminya berangkat ke kampus, Amara membuka laptopnya. Ia membuka internet dan mengetikkan tentang PTSD di sana, termasuk membuka beberapa diktat kuliahnya dan mencari kontak dosennya yang konsern pada issue PTSD. Beberapa jurnal ia baca ulang, sambil membuat beberapa catatan penting di bukunya. Evan masih belum memberitahunya kepada siapa ia terakhir berkonsultasi. Apa ia harus menemui ayah mertuanya untuk mengetahui bagaimana dulu suaminya menjalani masa kecilnya? Bermacam pikiran berkecamuk di kepala mungilnya. Di kampus, Amara mencari dosen yang ia tahu konsern terhadap issue PTSD. Ia menunggu beberapa lama hingga dosennya tersebut selesai mengajar. “Amara? Nunggu saya?” “Iya, Bu. Ada yang perlu saya diskusikan dengan Bu Puspa. Itu pun jika bu Puspa ada waktu dan tidak kebe