Amara yang biasanya begitu tenang dan stabil secara emosional, akhirnya merasakan mood swing parah. Beruntung ia masih bisa mengelolanya dengan baik hingga tak mengganggu aktivitasnya. Hanya saja ia menjadi lebih cepat lelah dan akhirnya memilih untuk tak terlalu banyak berinteraksi dengan banyak orang. Sepulang dari rumah sakit, Amara membeli beberapa makanan di sepanjang jalan yang dilewatinya. Entah siapa nanti yang akan memakannya. Perutnya jelas tak akan mampu menampung makanan sebanyak itu. Ia hanya ingin membelinya saja. Evan masuk ke kamar kost saat istrinya sedang menikmati rujak buah sambil menonton drama seri dari laptopnya. Ia memang tak memberitahu akan pulang ke kost, karena beberapa hari ini Amara seperti enggan membalas pesan atau menerima teleponnya. “Ara?” Evan mengern