Bab 43: Lembur

1250 Kata

Beberapa hari ini Evan pulang lebih lambat dari biasanya. Dia baru masuk ke unit apartemennya saat adzan maghrib berkumandang. Evan merebahkan diri di sofa masih dengan pakaian kerja dan sepatu lengkap. Badannya terasa pegal-pegal karena terlalu banyak duduk di kursinya. Meskipun bukan tim akreditasi seperti halnya Haryo, tapi ia tetap saja ikut disibukkan dengan beberapa dokumen administrasi yang dibutuhkan. “Capek banget ya Mas?” Amara tampak baru keluar dari kamar mandi. Wajahnya tampak begitu segar setelah terkena air. “Mandi dulu, Mas, biar seger,” dia bersimpuh melepas sepatu dan kaos kaki suaminya membuat Evan terkejut. “Kamu pulang jam berapa tadi?” Evan duduk, sementara Amara menyimpan sepatu suaminya di rak. “Jam lima.” “Rame tadi?” “Tadi ada kunjungan ibu-ibu darma wanita g

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN