Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka akan mendarat di Yogyakarta International Airport. Amara menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. Kedua anaknya ada di pangkuan mereka masing-masing. Ajeng masih terlelap. Amara bersyukur anak itu tak terlalu rewel, meski sempat menangis beberapa kali selama perjalanan. Dan Kai, ia masih tampak mengantuk dalam pangkuan ayahnya. “Kai, kita sudah mau sampai,” bisik Evan pelan. Kai membuka matanya menatap ayah dan ibunya bergantian. “Beneran? Gak kayak sebelumnya kan?” Evan tersenyum. Mereka memang sempat transit dua kali, dan Kai sempat merasa kesal karena mengira mereka sudah sampai. “Iya. Kita sudah sampai. Eyang sudah menunggu Kai sama Dek Ajeng,” jelas Amara. “Kai mau gendong Ayah saja? Atau bisa jalan sendiri?” “I’m little sleepy, Ayah