Davina membuka matanya yang berat. Semalam ia tak bisa tidur dengan nyenyak. Sampai tengah malam ia masih terjaga menunggu kakaknya pulang. Tapi ia tak mendengar kakak angkatnya itu pulang hingga ia jatuh tertidur entah jam berapa. Perlahan ia bangkit dan menuju kamar kakaknya. Dibukanya perlahan kamar itu setelah mengetuk lirih. Tempat tidur itu masih rapi. Dan tak ada barang pribadi Robby tergeletak. Biasanya, kakaknya akan meletakkan dompet, ponsel, dan kunci mobilnya di atas nakas. Kakaknya benar-benar tak pulang semalam. Davina menghela napas. Ia cepat-cepat membersihkan diri. Ia harus keluar dari rumah sebelum kedua orang tuanya keluar kamar, pikirnya. “Lho Non, kok sudah rapi?” tanya asisten rumah tangga keluarga Atmaja saat Davina muncul di dapur sudah dengan pakaian kerja dan