Empat belas

1102 Kata

Aurora memijat pelipisnya yang tiba- tiba berdenyut sakit. Mendengar Joanna menyebutkan nama pria gila itu saja sudah membuatnya pusing, apalagi jika ia bertemu lagi dengannya. “Apa kau tahu, sampai kapan dia berada di Paris?” “Mungkin tiga sampai lima hari lagi.” “Apa dia datang ke rumah kita?” “Tidak. Aku bertemu dengannya di galeri seni. Dia bertanya padaku, tapi aku langsung kabur.” Aurora menghela napasnya kasar. Ini adalah masalah yang cukup rumit baginya. Pekerjaan di sana sudah menumpuk, tapi pria gila itu tiba- tiba muncul kembali dan mencari dirinya. Rasanya Aurora ingin menjerit saja. “Lalu di mana kau sekarang? Apa kau baik- baik saja?” “Aku baik- baik saja. Sekarang aku bersembunyi di rumah Bibi Mega, sampai pria gila itu benar- benar pergi.” “Astaga ... kenapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN