Sejak kejadian di kamar tadi, Aurora dan Reyhan menjadi sangat canggung. Saat ini mereka sedang makan malam bersama Zion dan Lily, tetapi suasana terasa sangat canggung. Tidak ada satupun yang membuka suara, bahkan Lily yang biasanya selalu mencairkan suasana pun hanya terdiam sedari tadi. Merasa tak tahan dengan situasi seperti ini, Aurora pun akhirnya berusaha untuk membuka obrolan. “Bocah nakal, makan sayurnya yang banyak. Okey?” Dia menyendokkan sayur capcay ke piring Zion. Sedangkan Zion hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. “Aku juga suka sayur. Kenapa tidak diambilkan juga?” Lily menyahut dengan wajah yang cemberut. Membuat Aurora langsung berdecak kesal. “Kakakmu ini butuh energi yang banyak, supaya kuat mental saat kumarahi nanti.” Zion menelan salivanya. Terny