Wanita Pemuas, kah?

1244 Kata
"Siapa pria ini ... Eve?" tanya Kenan sesaat setelah melerai pelukan dengan Eve. "Dia ..." Mulut Eve terbuka lalu tertutup. Nafasnya tersangkut di kerongkongan, tercekat dalam kebingungan yang amat sangat. Memperkenalkan Alexei pada Kenan? Dari mana aku harus mulai? Pikirannya berputar kencang, mencari celah sebuah narasi yang masuk akal yang bisa disodorkan pada Kenan. Tapi yang ada hanya bayangan hitam layaknya bayangan lobang pistol yang dingin menempel di pelipisnya, suara Alexei yang rendah dan penuh ancaman di malam yang kelam itu, dan tangis lemah bayi yang membuatnya tidak bisa menolak. "Eve?" tanya Kenan lagi, matanya yang tajam dan terlatih mengamati Alexei dengan sikap waspada alami seorang polisi. Ya, Kenan merupakan seorang petugas kepolisian. Eve lantas menghela nafas pendek. Ia melirik Alexei. Pria itu berdiri tenang, namun matanya memancarkan peringatan sunyi yang sangat Eve mengerti. Senyum tipisnya samar, tidak sampai ke mata. Bagaimana mungkin Eve berkata, "Ken, ini Alexei. Beberapa hari yang lalu dia mendatangi aku dengan todong pistol dan memaksaku menjadi ibu sus* untuk bayinya yang baru lahir karena istrinya koma"? Itu adalah jalan pintas menuju bencana. Kenan dengan idealismenya yang membaja dan dedikasinya pada hukum pasti akan meledak. Amarahnya akan menyala-nyala. Bukan tidak mungkin ia akan langsung menodongkan pistolnya pada Alexei dan situasinya akan berubah menjadi chaos di rumah sakit ini. Eve tentu menghindari hal itu. Di sisi lain, ada bayi yang tidak berdosa yang nasibnya tergantung mungkin tergantung pada ASI yang Eve berikan. "Urusan kita belum selesai, Nyonya Xavier," ujar Alexei tiba-tiba memecahkan kebekuan. Suaranya halus, jauh dari kesan mengancam, tapi terkesan angkuh dan Kenan benci itu. "Siapa dia, Eve? Apa dia mengancammu!? Katakan padaku yang sebenarnya karena aku memiliki firasat bahwa dia berbahaya," desak Kenan sesaat setelah presensi Alexei menjauh. "Hentikan kekhawatiranmu, Kak. Tidak ada yang berbahaya di sini. Kupastikan semuanya baik-baik saja," respon Eve bernada menenangkan sang kakak ipar. "Akan kuceritakan sesampainya di kamar rawat nanti." Tubuh langsing Eve lantas berlalu melewati Kenan dengan raut yang masih penasaran hebat. Tak sampai lama, tungkai Kenan melangkah mengikuti jejak Eve. *** Ingin selalu mendengar update kondisi istri dan bayinya, Alexei menginap di hotel bintang lima tepat berada di seberang rumah sakit. Sedangkan giliran Nick dan beberapa anak buah menjaga di rumah sakit. Meski dipisahkan jalanan besar, dua gedung saling bersebrangan itu bisa langsung terhubung oleh tunnel atau terowongan bawah tanah yang bisa dilalui kendaraan dan juga pejalan kaki khusus untuk konsumen hotel dan rumah sakit. Di bawah guyuran air shower, Alexei merasa dunianya runtuh berantakan dalam hitungan jam. Kabar itu datang seperti petir di siang bolong. Erika, istri tercintanya yang tengah hamil delapan bulan mengalami kecelakaan jatuh dari tangga. Darah, teriakan dan kemudian kesunyian yang mencekam. Di ruang operasi para dokter berjuang mati-matian. Para tim medis berhasil menyelamatkan bayi mereka, seorang bayi laki-laki yang meski lahir sedikit prematur, dinyatakan sehat dan kuat melalui operasi cesar yang mendesak. Tapi Erika ... Istri tercintanya tidak kunjung sadar hingga detik ini. Terbayang jelas saat dirinya berdiri di luar ICU, menatap melalui kaca pada sosok sang istri yang terbaring lemah, dipenuhi selang dan mesin yang berbunyi ritmis. Sebagai Bos Mafia yang ditakuti banyak orang seolah tak berdaya. Tangannya yang biasa memegang senjata dan memutuskan nyawa kini gemetar tak karuan. Ada satu hal yang membuatnya masih bisa sedikit bernapas lega yakni bayi mereka, samg pewaris kerajaan mafianya selamat. Tapi, kelegaan itu tenggelam oleh lautan kepedihan yang amat dalam melihat sang istri, soulmate-nya terperangkap dalam dunianya sendiri. Erika merupakan putri kedua dari Mafia Red Skull, sekutu penting Mafia Black Magma. Meski disatukan oleh hasil perjodohan tadisi mafia, Erika bukanlah hanya sekadar istri. Wanita cantik blasteran khas timur tengah itu adalah cinta dalam hidupnya. Awalnya, Alexei hanya menganggapnya sebagai transaksi politik biasa. Namun, semua itu berubah saat pertemuan pertama. Erika tidak seperti putri mafia lainnya yang hanya diam dan manut. Dengan berani dan lantang, dia menyatakan keinginannya untuk menjadi istri yang sebenarnya, bukan sekadar trophy wife. Dia ingin menjalani susah senang, menjadi partner sepenuhnya. Dari sanalah, Alexei menyadari telah jatuh cinta. Perangai Erika yang periang dan pemberani berhasil menembus tembok besi yang menyelubungi hati Alexei. Erika bukan hanya pintar mengurus rumah tangga dan memenuhi kepuasaan ranah ranjang, tetapi nyatanya wanita itu adalah sosok hacker jenius yang diam-diam telah banyak membantu Alexei dalam menyelesaikan misi-misi berbahaya. Dia adalah otak, pendamping sejati dan alasan di balik setiap kemenangan Alexei. Di balik pintu kaca yang berkabut, Sang Bos Mafia yang kejam dan ditakuti itu akhirnya runtuh. Bahunya terguncang oleh isakan yang dipendamnya sejak tadi. Dengan geram, ia meninju dinding marmer di hadapannya sekali, dua kali, hingga kulitnya terkelupas dan noda merah membasahi air yang mengalir. Setiap tinju adalah teriakan bisu atas ketidakadilan yang menimpa wanita yang paling ia cintai. Dia bersumpah akan menemukan siapa pun yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Di sisi lain, sosok Evelin, ibu su*u dadakan putranya juga tak kunjung enyah dari pikiran sang bos mafia. Masih terukir jelas lertemuan pertama keduanya yang terkesan jauh dari normal. Wajah Eve yang memiliki kecantikan natural berbeda dan rahang tegas, memancarkan keberanian yang sama seperti Erika. Pertanda apakah ini? Alexei pun tak tahu. Yang jelas pria itu membutuhkan jasa Eve saat ini sebagai ibu su*u tetap putranya hingga Erika tersadar nanti. Beberapa saat kemudian, ritual mandi pun berakhir. Alexei mengeringkan tubuh atletis yang dipenuhi tato sangar nan artistik dan hanya membalut bagian bawah dengan handuk saja. Saat keluar dari kamar, Alexei mendadak tertegun waspada kala seorang wanita cantik mengenakan dress mini seksi sudah hadir di sana. Tatapan mata yang menggoda disertai gelagat liukkan tubuh manjanya seakan menyambut Alexei yang baru saja keluar dari kamar mandi sembari mengenakan handuk saja. "Hey, Baby, aku sudah datang," lirihnya manja seraya kaki jenjangnya perlhan mendekati Alexei. Di sisi lain. "Apa?! maksudmu kau jadi ibu sus* dadakan bayi pria tadi?" Kenan terkesiap tak percaya sesaat setelah Eve menerangkan singkat hubungan dadakan yang terjalin antara dirinya dan pria bernama Alexei. "Siapa namanya, hah? Aku perlu mengetahuinya," desak Kenan lagi. "Bisakah kau biasa saja, Kak? Siapapun dia, pria itu juga manusia yang bayinya sedang membutuhkan bantuanku. Terlebih, berkah ini mubazir jika tidak diberikan pada bayi yang membutuhkan." Eve sempat melihat ke arah gundukan kembarnya yang masih sangat terlihat besar dan sintal meski hanya mengenakan baju khas pasien. Namun, tanpa Eve sadari hal tersebut malah membuat Kenan menelan ludah spontan karena gugup. Sudah lama, sang kakak ipar naksir pada adik iparnya itu. Jika saja dulu saat Kenan hadir saat Thomas dijodohkan dengan Eve, maka akan dipastikan Kenan merebut Eve karena sejak pertama bertemu, hati Kenan telah jatuh pada Eve. Sayangnya, Kenan sedang di tempatkan dinas di luar kota saat itu, sehingga ia baru datang saat Eve dan adiknya, Thomas mengadakan resepsi pernikahan. Bahkan hingga saat ini, perasaan Kenan pada Eve sama sekali belum move on meski Kenan sudah memiliki kekasih. Kenan masih berharap celah, dimana adiknya akan sembrono dan membuat Eve memilih berpisah. Terdengar jahat memang, tapi fakta lapangan berkata lain. Kenan tahu betul adiknya seorang playboy. Thomas memang berjanji akan setia pada Eve, tapi entah mengapa Kenan belum sepenuhnya yakin. Bahkan setiap kali Thomas dinas, Kenan yakin adiknya tidak sebersih yang kelihatannya. Terlebih, Thomas tidak mengutamakan Eve saat ini yang melahirkan harus kehilangan bayinya hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja. Itu terasa aneh dan mencurigakan di mata Kenan meski alasannya berada jauh di luar kota dan terkena tanggung karena hari terakhir dinas. Entah mengapa, sesekali Kenan ingin melakukan investigasi pada sang adik demi membuktikan bahwa Thomas memang tidak setia dan Eve akan lebih memilihnya. Tunggu saja, Eve. Ada saatnya akan kubuktikan kesetiaan palsu adikku padamu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN