Biantara kembali menghampiri Beauty.
Senyum kecil bertengger di bibir Beauty ketika melihat Biantara di hadapannya.
“Aku lihat, sejak tadi, cukup banyak orang yang ingin mengajakmu berkenalan,” kata Biantara kepada Beauty.
“Yeah, I wonder why,” balas Beauty dengan nada lembut tapi sarkastik.
Biantara mendenguskan tawa pelan sambil menganggukkan kepala mengerti. “Kalau begitu, bagaimana jika kita pergi ke tempat yang agak sepi?”
“Ke tempat yang agak sepi?” ucap Beauty dengan nada pura-pura terkejut. “Apa yang akan kita lakukan di tempat yang agak sepi?” tanyanya berbisik masih dengan nada sarkastik.
“Hanya mengobrol, Beauty,” balas Biantara.
Senyum Beauty sedikit melebar. “Oke”
“Kalau begitu mari,” ucap Biantara mempersilakan Beauty untuk berjalan terlebih dahulu.
Namun, buka
