Mobil yang dikendarai Biantara menepi lalu berhenti di pinggir jalan. Hal ini sontak membuat Kasih menatap bosnya itu dengan bingung. “Kenapa berhenti? Mobil kamu mogok?” tanyanya kepada Biantara. “Nggak,” jawab Biantara seraya menatap Kasih dengan ekspresi serius. “Terus?” “Ada yang pengen saya bicarakan sama kamu,” kata Biantara. “Apa?” “Saya sudah memikirkannya secara matang dan menyeluruh beberapa hari belakangan,” kata Biantara. “Sepertinya saya memang suka sama kamu, Kinena.” Biantara menatap Kasih dengan sungguh-sungguh. Ucapan Biantara itu membuat Kasih menaikkan sebelah alisnya. "Kamu mengatakan suka kepadaku di pinggir jalan seperti ini?" tanyanya. "Apa aku tidak layak mendapatkan candle light dinner dan buket bunga yang indah?" tambahnya. Biantara tersenyum kecil mende