“Ibu,” panggil Kasih berjalan memasuki ruang makan di mana ibunya berada. Perempuan paruh baya itu menoleh, menatap putri tunggalnya dengan ekspresi agak kaget. “Kok kamu masih di rumah?” tanyanya. “Kamu nggak berangkat kerja bareng sama Davina?” Kasih tersenyum seraya menggelengkan kepala. “Kasih berangkat agak siangan. Udah izin sama bos Kasih.” “Kenapa berangkat siangan? Apa ada sesuatu?” tanya ibunya tampak agak khawatir. “Nggak ada apa-apa, Bu,” ucap Kasih menenangkan ibunya sebelum ibunya semakin khawatir. “Kasih nunggu orang buat pasang kamera CCTV di rumah.” “Kamu mau pasang kamera CCTV?” Kasih menganggukkan kepala seraya mengambil duduk di kursi meja makan, berhadapan dengan ibunya yang tengah mengupas buah apel di sana. “Kenapa harus pasang kamera CCTV?” Ekspresi wajah