"I miss your touch, I miss your body, Liv." "Aku juga merindukanmu, Paman Leon" GREB! "Jangan terperdaya, Liv!" larang Theo seraya meraih lengan Olivia yang hendak terjerumus ke dalam rayuan Leon. "Kau ingat dia akan selalu memilih Kamila." "Tapi ... kau pun tidak lebih baik, Pak Theo. Sampai kapan kau akan menggantungku?" Saat ketegangan terjadi antara Theo dan Olivia, Leon turut meraih tangan Olivia satunya. "Olivia adalah milikku!" tegas Leon mengklaim. "Cih! Olivia sudah memilihku," sahut Theo tak mau kalah. "Hentikan!" Pekikan keras menguar seiras terbukanya kedua mata bulat puan bernama lengkap Olivia Denver. "Hey! It's ok. Aku di sini, Liv," respon Leon yang langsung menangkup pipi berisi Olivia saat sang puan baru saja terbangun dari mimpi buruknya. Ya, Olivia tertidur

