“Mbak minta tambahan satu kamar, buat siapa? Oh keluarga Mbak ada yang akan hadir? Aku sarani sih mending sewa satu villa sendiri, Mbak. Masih ada kok, walau posisinya agak di atas sendiri, yang ada kolam renang dan halaman private.” Kedatangannya ke kantor disambut oleh pertanyaan penasaran Melati begitu dapat permintaan Jemma di malam sebelumnya. “Bukan keluargaku,” jawabnya, keluarganya tidak akan hadir. Hanya terlibat saat peresmian kantornya, gedung yang akhirnya Jemma bisa lunasi dan tempati sebagai milik sendiri. Setelahnya mereka jarang Jemma libatkan, di bisnis keluarga pun sudah sibuk. Melati mengerjapkan mata, “oh bukan. Uhm terus buat siapa? Ah Pak Ibra ya?” setelah Jemma memberitahu usia Ibra, Melati memang memanggilnya begitu. Lagi-lagi kepala Jemma menggeleng, memberi