BAB 43

1197 Kata

Gisella menatap Ernest yang terbaring pulas di ranjang, napasnya teratur seolah baru saja terbebas dari beban berat yang menekan. Di wajah Ernest tergambar lelah mendalam, seperti seseorang yang telah lama tidak mengenal tidur nyenyak. Tubuh tinggi itu terbaring telentang, terselubung selimut hingga ke dagu, membuatnya tampak seperti anak kecil yang membutuhkan perlindungan. Gisella mendekat, memperhatikan dengan diam. Ada kilasan asing di hatinya—antara iba dan kekosongan yang sulit dijelaskan. Perlahan ia berbalik dan melangkah ke arah jendela. Tangan halusnya merapatkan gorden, menahan sinar matahari agar tidak menyelinap masuk dan mengganggu tidur Ernest. Sekalipun hatinya masih menyimpan luka dan keraguan, Gisella tetap memastikan keadaan cukup nyaman bagi laki-laki itu untuk beristi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN