BAB 45

1339 Kata

Pandangan Gisella pada Ernest perlahan berubah menjadi kabut kekecewaan dan luka yang sulit dijelaskan. Simpati yang dulu pernah tumbuh—meski samar—kini perlahan menguap, tergantikan oleh amarah dan rasa dikhianati. Hari demi hari berlalu, namun hatinya masih diliputi tanda tanya. Apa salahnya? Apa dosanya sampai membuat Ernest tega menyiksanya secara fisik dan batin hanya karena wajahnya mirip dengan wanita lain? “Lana itu bukan aku ...” batinnya terus mengulang, seperti mantra yang tak mampu menenangkan. Ia hanya kebetulan memiliki wajah yang serupa, tapi hatinya berbeda. Jiwanya berbeda. Ernest telah menyakiti dirinya tanpa alasan yang adil, dan itu membuatnya muak. Teori balas dendam karena kemiripan wajah adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah ia dengar—dan menyakitkan. Ern

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN