BAB 46

1254 Kata

Gisella tercengang, menatap Marisa dengan pandangan buram karena air mata. Ia sama sekali tidak menduga kalau semua masalah ditimpakan padanya. Gradia pergi dari rumah karena kurangnya pengawasan orang tua, lalu apa hubungannya dengan dirinya? Ia tinggal bersama Ernest karena terpaksa. Kalau bukan Marisa yang menjualnya, ia tidak perlu menghamba pada Ernest. Kenapa kini ada masalah, masih ia yang bersalah? Apa tidak cukup pengorbanannya selama ini? ”Jangan dengarkan dia,” bisik Dalfon. ”Dia sedang kalut!” Perkataannya merujuk pada Marisa. Ia menatap ayahnya yang sedari tadi duduk diam di sofa dengan pandangan jijik. Masih tidak masuk dalam otaknya, kalau laki-laki tua yang selama ini ia hormati, ternyata bermain cinta dengan bocah ingusan yang merupakan pengasuh Gradia. Benar-benar di lua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN