Selama masa penyembuhan, Ernest menginap di rumah Gisella. Selama itu pula, mereka hanya berinteraksi seperlunya. Waktu Ernest banyak dihabiskan untuk bekerja dan tidur. Soal makan pun, harus Gisella yang membujuk dengan halus. ”Tuan, kalau kurang makan nanti lama sembuhnya.” Awalnya Ernest tidak terlalu mengindahkannya, tapi mengingat kalau tubuh memang perlu, mau tidak mau ia menyatap makanan, meskipun mulutnya terasa pahit. Ia memperhatikan Gisella selama beberapa hari di rumah, melihat bagaimana wanita itu menyiangi rumput di halaman belakang dan mengubahnya menjadi taman kecil. Ia juga tahu fakta baru tentang gadis itu yang tidak ia ketahui sebelumnya, ternyata Gisella bisa melukis. ”Bakat yang hebat.” Untuk pertama kalinya ia melontarkan pujian saat melihat Gisella melukis burung